Gelar Reses, Syarifuddin HR Fokus Pada Warga Yang Terdampak Kebakaran 2019 Lalu

PENAJAM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Penajam Paser Utara (PPU) Syarifuddin HR mengelar serap aspirasi (reses) di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam, Senin (08/08/2022).

Dalam reses tersebut dihadiri puluhan warga dari RT 6, RT 7 dan RT 8, Kelurahan Penajam. Warga tersebut merupakan warga yang terdampak kebakaran pada tahun 2019 lalu.

Diketahui bahwa pada tahap pertama pemerintah daerah baru memberikan bantuan rumah sejumlah 20 unit bagi korban kebakaran, sementara ada sebanyak 83 unit rumah warga yang terdampak dari kebakaran besar pada masa itu.

Syariffuddin mengatakan bahwa kegiatan reses kali ini fokus kepada warga terdampak kebakaran pada tahun 2019 lalu.

Ia juga mengatakan ada sekitar 23 Kepala Keluarga (KK) yang tidak ingin direlokasi. Warga tersebut yang menghadiri kegiatan reses meminta aspirasi agar diberikan kompensasi.

“Korban kebakaran itu ada beberapa yang tidak mau direlokasi. Ini harus kita pikirkan bagaimana caranya supaya mereka ada kompensasi atau tidak. Karena dari 23 rumah ini mereka sudah ada yang bangun rumah dengan duit mereka sendiri,” ujarnya.

Dalam reses tersebut, warga yang tidak ingin direlokasi mengajukan kompensasi kepada pemerintah daerah senilai Rp100 Juta bagi setiap satu KK.

“Kompensasi itu untuk ganti biaya pembangunan rumah mereka, karena mereka tidak ada relokasi. Sehingga ada kompensasi pemerintah untuk megganti bahan bangunan mereka,” ujarnya.

Ia mengatakan dalam waktu dekat akan menemui pihak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menindaklanjuti aspirasi korban kebakaran rumah ini.

“Saya akan langsung sampaikan kepasa Sekretaris Daerah (Sekda) dan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten PPU perihal kompetensi bagi 23 korban yang tidak direlokasi ini,” kata dia.

Sementara itu, Remon warga terdampak dari kebakaran pasar tahun 2019 berharap kepada Pemda untuk mengganti biaya sewa rumah yang selama ini yang ia tinggali. Selain itu, kami meminta kepada pihak kelurahan untuk tidak mempersulit pengurusan surat-surat penting seperti surat tanah dan lain lain.

“Kita minta ganti rumah sewa dengan ganti uang saja, kemudian saya berharap pemerintah bisa membantu untuk mengurus surat-surat penting kami yang terbakar,” pungkasnya. (Adv/mad/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *