Penyaluran Bantuan Kemanusian Pemkab PPU ke Sulbar Menggunakan Kapal KRI Tongkol 318
PENAJAM – Pemerintah Kabupaten penajam Paser Utara (PPU) memberangkatkan bantuan yang akan disalurkan bagi korban terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provoinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Penyaluran bantuan kemanusiaan dari Pemerintah dan Masyarakat PPU melalui Trasnpotasi laut yang bekerja sama dengan Pangakalan TNI Angkatan Laut Balikpapan menggunakan kapal KRI Tongkol 318 dipelabuhan Pelindo Semayang Balikpapan. Senin (25/01/2021).
Saat dijumpai Plt. Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten PPU mengucapkan, bantuan tersebut dikumpulkan sejak 16 Januari di Posko Bersama Bantuan kemanusiaan Bencana yang didirikan tepat depan Kantor camat Penajam. Bantuan yang dikirim ke Sulbar sebanyak 11 truk terdiri dari 5 truk pakaian layak pakai, mie 2 truk, beras 3 truk serta sembako dan obat-obatan 1 truk yang sudah dimuat dalam kapal KRI Tongkol 318.
“Mudah-mudahan bantuan yang dikirim akan cepat tersalurkan kepada korban bencana gempa bumi di Sulbar, khususnya Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene. Semoga saudara kita disana mampu keluar dari persoalan bencana ini dan bisa normal kembali dengan cepat.”ucap muliadi saat Kapal KRI tongkol 318 sudah berlayar.
Sedangkan tambahnya Muliadi, bertemikasih serta mengapresiasi sebesar-besarnya kepada TNI Angkatan Laut Balikpapan yang sudah membantu Pemerintah Kabupaten PPU dalam Penyaluran Bantuan Kemanusiaan Ke Sulbar dan senantiasa hadir seperti saat ini.
“Alhamdulillah serta ucapan mewakili Pemkab PPU mengapresiasi tinggi kepada TNI AL Balikpapan dengan mengakomodir transportasi laut ikut peduli bahkan terlibat dalam penyaluran bantuan langsung ke Sulbar.” Ujar Muliadi.
Lanjut Komandan KRI Tongkol Mayor Laut Arif PW menambahkan, Pemberangkatan KRI Tongkol 318 dari pelabuhan pelindo semayang balikpapan sekitar jam 08.00 wita. Dengan kecepatan Kapal 18 knot kurang lebih sekitar delapan jam jarak yang akan ditempuh menuju Kabupaten Mamuju.
“Ketika tidak ada halangan bisa cepat sampai, itu pun harus melihat situasi disana nantinya, mengingat banyaknya KRI yang menuju kesana apakah nanti bisa langsung sandar atau menunggu dahulu.” Tutupnya. (Diskominfo/mad/red)