Kebutuhan Air Untuk Persawahan Masih Menjadi Masalah Utama Bagi Petani
PENAJAM – Masalah kebutuhan air untuk irigrasi lahan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini belum kunjung tuntas atau belum terpenuhi. Pengairan lahan persawahan sebagian besar masih mengandalkan tadah hujan untuk pengairan ke lahan persawahan.
Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU, Sujiati mengatakan dengan kurangnya sumber air untuk irigrasi tersebut dari total luas lahan yang ada di wilayah PPU hanya sekitar 80 persen yang dapat digarap.
“Masalah irigrasi ini mengakibatkan petani hanya bisa tanam sekali dalam satu tahun. Harapan petani dalam satu tahun itu dapat dua kali tanam, namun terkendala kurangnya pasokan air,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pemerintah setempat dapat segera mengambil tindakan untuk menangani irigrasi tersebut. Menurutnya, pemerintah setempat dapat memaksimalkan sungai besar di setiap kecamatan untuk diberi pintu air dengan begitu dapat mengatasi persoalan tersebut.
“Sungai besar yang ada di masing-masing kecamatan itu bisa di maksimalkan untuk membantu petani memenuhi kebutuhan air pengairan ke lahan persawahan petani,” ujarnya.
“Kalau mengharapkan pembangunan bendung Sungai Talake di Kabupaten Paser butuh proses panjang dan waktu yang lama karena biayanya cukup besar,” tambahnya. (mad/red)